Kamis, 21 Agustus 2014

KKN minggu keempat (21 agustus 2014) “Observasi dan Pendampingan Siswa ABK”


Assalamualaikum Wr. Wb.


Terapi Pembelajaran

kali ini Genover akan melaporkan kegiatan rutin kami di hari kamis tanggal 28 Agustus 2014. laporan kali ini di tulis oleh Andi qadriah Shiam. berikut laporanya :

Kelas 5B
Observer : Andi qadriah Shiam, Yuli

Anak ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) yang di Observasi A (nama samaran)
Kondisi Subjek, Gangguan Emosional/ Tuna Grahita

Berdasarkan hasil wawancara dengan Nenek Subjek didapatkan Informasi, antara lain:
Kondisi Subjek sekarang ini terjadi karena sejak kecil Subjek sering sakit dan beberapa kali mengalami kejang, sempar dirawat di RS dan mendapatkan suntikan khusus selama 6 bulan dalam rangka mencegah terjadinya gangguan yang lebih berat. Dirumah dapat berkomunikasi dengan baik dengan neneknya, dan sangat dekat hubungan anatar subjek dengan sang nenek. Setiap pulang sekolah, subjek kerumah neneknya yang tinggal dekat dengan sekolah, malam atau sore akan dijemput ayahnya sepulang dari kerja. Pagi-pagi berangkat sekolah diantar oleh seseorang yang disewa khusus untuk mengantar jemput Subjek.

Observasi:
Subjek datang ke sekolah sangat pagi, sesampai disekolah, subjek menaruh tas di kursi dan dia langsung duduk di bawah kolong meja, ketika diajak duduk diatas kursi , subjek selalu menolak dengan berbagai alasan, alasan yang sering digunakan adalah sepatunya ngak enak, temannya akan menggagu/mengejeknya.
Selama berlangsung pelajaran Subjek di bawah kolong meja. Mau duduk dikursi ketika di bujuk guru pendamping utuk main game pada saat jam istirahat.
Selama mengikuti pelajaran subjek mau menulis . tulisan cenderung besar dan sering ketika diejakan kalimat untuk menulis, mkalimat yang dibuat belum sempurna, misanya, kata ‘sambung menjadi sambu’dan masi banyak lagi
Subjek juga suka menggambar pesawat terbang, ketika ditanya kenapa suka gambar pesawat yang tabrakan, jawabnya karena sering lihat ditelevisi
Kondisi Emosional Subjek : subjek cepat marah,jika asa stimulus yang memicunya. Saat marah nampak wajahnya merah padam dan akan masuk ke kolong meja serta menggeram seperti binatang buas dengan tangan mencakar-cakar lantai, namun air matanya juga keluar dengan deras,

hal-hal yang sering menjadi pemicu/stimulus pemicu kemarahan subjek antara lain :
  • Jika diganggu temannya, misalnya dicoleh atau diejek dengan mmik yang menjengkelkan subjek
  • Alat-alat tulis nya digunakan oleh temannya
  • Suara bising dari teman-temannya
  • Mentertawakan tingka lakunnya
Kondisi Sosial : Subjek tidak berinteraksi dengan temannya selama berlangsung pelajaran, subjek bermain sendiri, menggambar atau mencorat-coret meja dan kursi. Subjek hampir tidak pernak keluar, bahkan saat istirahat, kalopun keluar maka minta ditemani guru pendamping dan berpegang erat dibelakang guru pendampingnya.

Di Ruang Sumber : Subjek suka jika diajak ke ruang sumber, karena konotasi yang didapatkannya bahawa dia bisa bebas dan dapat bermain game. diruang sumber bebeapa waktu subjek mau ikut berinteraksi dengan teman-teman yang lainnya, namun hal tersebut tidak berlangsung lama, subjek akan mengambil permainan balok dan bermain sendiri. Subjek bisa berinteraksi dengan teman yang lainnya pada saat bermain game di smartphone.

Hasil Observasi dan wawancara :
  • Subjek mengalami gangguan emosional
  • Saat marah wajah merah padam dan menggeram serta mencakar-cakar lantai disertai dengan air mata yang berlinang deras.
  • Gangguan tersebut mempengaruhi Hubungan Sosioemosionalnya serta lingkungannya
  • Kurang terlatignya otot-otot motorik kasar dan motorik halus sehingga subjek cenderung bungkuk dan kemampuan menulis denga huruf-huruf yang cenderung sangat besar
  • Kemampuan membaca dan imlah yang juga merupakan hal yang perlu mendapat perhatian.
  • Kepercayaan diri yang sangat kurang/ ada ketakutan fobia dengan suara berisik dan keramaian
Renacana Treament :
  • Wawancara dan Observasi lebih dalam terkait kondisi /lingkuangan rumah serta sejauh mana peran orangtua terhadap kondisi subjek
  • Perlu dukungan yang lebih besar terutama kepedulian teman-teman yang ada dikelas
  • Perlunya mengurangi stimulus pemicu emosional Subjek
  • Latahan fisik terutama terkait kemampuan menulis serta kemampuan membaca Subjek.
  • Meningkatkan kepercaan diri subjek sehingga mau menerima kondisi dirinya dan dapat bergaul dengn bebeas dengan teman-temannya.
demikian laporan yang bisa kami sampaikan.

Wassalamualaikum Wr. Wb

0 komentar:

Posting Komentar